Minggu, 01 November 2015

Arus Globalisasi

TERJEBAK ARUS GLOBALISASI 
         Terjadinya perbedaan pola dan sikap remaja masa sekarang dengan remaja masa dahulu tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Globalisasi biasanya ditandai dengan tiga hal. Pertama, perkembangan informasi dan telekomunikasi. Kedua perkembangan teknologi, dan yang ketiga liberalisasi. Perkembangan telekomunikasi dan informasi yang seharusnya mempermudah kita untuk menjangkau dunia lebih dekat dan dengan cepat mendapatkan informasi, malah menjadi boomerang bagi remaja. mereka lebih mendapatkan informasi yang negative yang dapat merusak kehidupannya. Perkembangan teknologi yang katanya dapat mempermudah malah menjadi media imitasi (peniruan) dan edukasi (pendidikan) yang tidak baik.

            Ronald Robertson, mengatakan dalam Globalization, Social Theory and Global Culture, bahwa globalisasi merupakan karakteristik hubungan antara penduduk bumi yang melampaui batas-batas konvensional, seperti bangsa dan Negara. Dalam prosestersebut Negara telah dimanfaatkan dan terjadi intenfikasi kesadaran terhadap dunia, sebagai kesatuan utuh. Dengan tidak ada lagi pembatas yang bisa dijadikan batas oleh suatu Negara dengan begitu akan terjadi akulturasi (percampuran budaya) antara budayaBarat dengan budaya Indonesia yang memiliki perbedaan fundamental. Barat lebih kepada paham liberlisme (kebebasan), mereka menjunjung tinggi kebebasan termasuk kebebasan mengekspresikan hidup. Sedangkan Indonesia lebih berpegang teguh kepada nilai-nilai atau norma-norma agama, yang diyakini sebagai pegangan hidup. Fatalnya remaja pada masa sekarang tidak dapat memfilter budaya-budaya Barat yang merusak kehidupannya, semua budaya Barat diadopsi sebagai suatu nilai atau norma dalam menjalankan kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar